Ada Enam Permasalahan Klasik Madrasah

Palangka Raya (Humas) Terdapat 6 permasalahan klasik yang ada pada madrasah hingga saat ini masih terjadi. Permasalahan tersebut menurut Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Palangka Raya H. Nur Widiantoro biasanya terjadi pada madrasah swasta, dan bahkan pada madrasah negeri, ucapnya, saat membuka bimbingan teknis (bimtek) pendampingan pengisian Evaluasi Diri Madrasah, elektronik Rencana Kerja Anggaran Madrasah (EDM eRKAM) madrasah se Kota Palangka Raya di aula MTsN 1 Palangka Raya, Rabu, (13/12/2023).

Hal pertama yang terjadi biasanya pengelolaan madrasah apa adanya, yang penting ada gurunya, siswanya dan gedungnya, kata H. Nur Widiantoro. "Kalau ingin mendirikan madrasah harus serius", ucap Nur. Madrasah yang dikelola apa adanya tidak akan bisa maju dan bertahan di tengah pesatnya lembaga pendidikan modern.

Kedua, madrasah cenderung family centris. Mulai dari kepala madrasahnya, tata usahanya, gurunya, semua direkrut dari kalangan keluarga sendiri. Sehingga pengelolaan madrasah cenderung tertutup dan tidak mau menerima masukan dari luar.

Sedangkan permasalahan yang ketiga, kurang adanya inovasi dan entrepreneurship dari lembaga, karena madrasah dijalankan apa adanya. Permasalahan keempat, tidak adanya publikasi yang baik dari madrasah kepada masyarakat, tambahnya.

Permasalahan kelima adalah kurangnya pengelolaan aset madrasah sehingga cenderung tidak tertib dalam adminsitrasi. Sedangkan permasalahan yang keenam adalah keterbatasan pendanaan, sehingga pengembangan madrasah dari sarana prasarana, pengadaan guru kompeten sulit dipenuhi, pungkasnya.

Dalam acara yang sama nara sumber bimtek EDM eRKAM H. Rumaidi menekankan pentingnya kepala madrasah paham dan bisa mengisi EDM eRKAM. " Jangan semuanya dikerjakan oleh operator" tegas Rumaidi.

Pengisian EDM eRKAM bertujuan untuk menilai kinerja madrasah, pemetaan kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan madrasah, menentukan program prioritas madrasah dan sebagai acuan penyusunan rencana kerja madrasah dan rencana anggaran madrasah, tukasnya.

Kegiatan bimtek EDM eRKAM ini diikuti 53 kepala madrasah se Kota Palangka Raya. Mulai dari tingkat Madrasah Ibtidaiyah (SD), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA).

Kegiatan yang digagas bidang pendidikan madrasah Kemenag Kota Palangka Raya merupakan kegiatan peningkatan pemahaman kepala madrasah dalam hal pengisian EDM eRKAM, sehingga ke depan dalam pengisiannya bisa sesuai, tidak ada kesalahan dan tepat waktu. (asdi)