H. Noor Fahmi : Perkuat Keagamaan Siswa

Palangka Raya (Humas) Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Kalimantan Tengah H. Noor Fahmi lakukan pembinaan terhadap kepala madrasah (kamad) dan kepala Raudhatul Athfal (RA) se - Kota Palangka Raya di aula MTsN 1 Kota Palangka Raya, Kamis, (10/11).

Dalam penjelasannya H. Noor Fahmi mengajak kepada seluruh kamad dan kepala RA agar memperkuat keagamaan siswa.

Output dari madrasah dan RA adalah nampaknya nilai-nilai keagamaan praktis oleh masyarakat yang terlihat setelah mereka lulus, kata H. Noor Fahmi.

Untuk itu madrasah dan RA harus mempunyai strategi dalam membekali keagamaan siswa. Bisa dengan memperbanyak praktik peribadatan, terang Fahmi.

Pelibatan warga madrasah dalam memajukan sekolah sangatlah penting, jangan kepala memikirkannya sendiri, kata alumni doktoral Universitas Nusantara Bandung.

Mintai masukan, usulan dan saran, serta jangan menganggap guru sebagai bawahan, tapi jadikanlah guru sebagai teman kerja, ujar Fahmi.

Pemanfaatan dana BOS dan BOP haruslah tepat guna, tepat sasaran dan tepat waktu, serta dapat dipertanggungjawabkan, pungkasnya.

Sementara Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kemenag Kalteng Achmad Farichin menginformasikan bahwa dana BOS dan BOP sudah disalurkan ke rekening sekolah masing-masing.

Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 5 Kota Palangka Raya Muhamad Asran Dirun mempertanyakan pendataan formasi CPNS tahun 2018. 

Apakah mereka yang formasi CPNS 2018 akan dikembalikan ke sekolah asal? Sementara guru tersebut dibutuhkan di sekolah kami, tanya Asran.

Pertanyaan tersebut dijawab langsung oleh Kabid Penmad Achmad Farichin, bahwa sekolah yang masih membutuhkan guru tersebut agar menyampaikan analisa kebutuhan guru, sehingga guru tersebut tidak dikembalikan ke sekolah asal, selama guru tersebut tercukupi jam mengajarnya, jawab Achmad Farichin.

Kepala Kantor Kemenag Kota Palangka Raya H. Nur Widiantoro menginformasikan bahwa di Kota Palangka Raya terdapat 32 Raudhatul Athfal (RA), 28 Madrasah Ibtidaiyah (MI), 14 Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan 7 Madrasah Aliyah (MA).

Dari 81 madrasah dan RA tersebut ada beberapa sekolah yang masih dalam proses pembuatan ijin operasional, tandasnya. (Asdi)